Jumat, 04 Desember 2015

CONTOH MAKALAH TENTANG PERAN MUSEUM LAMPUNG SEBAGAI CAGAR BUDAYA BAGI PELAJAR DI PROVINSI LAMPUNG



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang Kegiatan Observasi
Berdasarkan amanat undang-undang RI No. 5 tahun 1992, pasal 29 ayat 1 menyatakan bahwa benda cagar budaya bergerak atau benda cagar budaya tertentu baik yang dimiliki oleh negara maupun perorangan dapat disimpan dan dirawat oleh museum. Sedangkan secara kelembagaan, berdasarkan peraturan pemerintah nomor 19 tahun 1995, museum adalah lembaga tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti material hasil budaya manusia serta alam dan lingkungan guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.Isi dari pasal diatas menentukan status museum dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

 
Museum di indonesia ada sejak sebelum masa kemerdekaan sedangkan museum lampung sudah dirintis sejak tahun 1975. museum lampung berlokasi di jalan H. Zainal Abidin Pagar Alam No. 64 Gedung Meneng Bandar Lampung.


1.2.       Tujuan dan Kegunaan Observasi
Untuk mengetahui peranan museum lampung sebagai pusat perkembangan kebudayaan.

1.3.      Sistematika Pembahasan
Pembahasan melalui pengamatan dan pencatatan langsung di gedung museum lampung dan mengumpalkan data dari berbagai sumber. 


BAB II
LAPORAN HASIL OBSERVASI

2.1.      Landasan Kegiatan Observasi
Kegiatan Observasi ini dilakukan atas dasar penelitian ke Museum lampung agar mengetahui peranan museum lampung sebagai pusat perkembangan kebudayaan di lampung.

2.2.      Waktu dan Tempat Penelitian
Penulis melakukan penelitian hari kamis tanggal 15 januari 2009 pukul 11.00 wib di gedung museum lampung Jln. H. Zainal Abidin Pagar Alam No. 64 Gedung Meneng Bandar Lampung.

2.3.      Metode Pengumpulan Informasi dan Data
Metode yang digunakan yaitu melalui pengamatan dan pencatatan langsung di gedung museum lampung dan mengumpalkan data dari berbagai sumber seperti buku dan internet.

2.4.      Hasil Observasi
2.4.1.   Deskripsi dan Sejarah Museum Lampung
Museum lampung adalah lembaga tempat perawatan, pengamatan dan memanfaatkan benda-benda bulat meterial hasil budaya manusia serta alam dan lingkungan yang ada di provinsi lampung. 

Meseum yaitu sedang yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapatkan perhatian umum.
Lampung yaitu nama sebuah provinsi.
Sebagai yaitu kata penghubung
Pusat yaitu pokok pangkal atau yang menjadi tumpuan (berbagai urusan)
Perkembangan yaitu pertumbuhan
Kebudayaan yaitu pikiran akal budi, hasil yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah. 

Sejarah Singkat Museum Lampung
Museum lampung telah dirintis sejak tahun 1975 oleh kepala kantor pembinaan permuseuman perwakilan Departemen pendidikan dan kebudayaan provinsi lampung di tanjung karang. Wujud pembangunan fasilitas gedung pameran dan kantor baru dikerjakan pada tahun anggaran 1978/1979 didasarkan pada keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 064/P/1978 tanggal 30 maret 1978 tentang pengangkatan pemimpin dan bendaharawan proyek pehabilitasi dan perluasan museum lampung. 

Peletakan batu pertama pembangunan museum lampung dilakukan oleh kepala bidang permuseuman sejarah dan kepurbakalan kanwil Depdikbud Provinsi Lampung Drs. Supangat pada tanggal 13 juni 1978 di lokasi jalan Tenku Umar No 64 Gedung Meneng, sekarang menjadi Jln. H. Zainal Abidin Pagar Alam No. 64 Gedung Meneng Bandar Lampung.
Selanjutnya, berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia No. 0754/0/1987 museum lampung mendapat status Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Direktorat Oedral kebudayaan pada tanggal 24 september 1988 bersama dengan peringatan hari Aksa Internasional yang dipusatkan di DKOR Way Halim museum lampung diresmikan oleh menteri pendidikan oleh kebudayaan Rebublik Indonesia Prof. Dr. Fuad Hasan.
Sementara itu, penambahan nama “Ruwai Jurai” untuk museum lampung ditetapkan melalui surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia No 0233/0/1990. tanggal 1 april 1990. Penambahan itu disesuaikan dengan logo provinsi lampung “Sang Bumi Ruwai Jurai”.
Pada erat ekonomi daerah berdasarkan keputusan Gubernur Lampung nomor 03 tahun 2001 tanggal 09 februari 2001 status museum lampung beralih menjadi Unit Pelaksana Taknis Dinas (UPTA)dibawah dinas pendidikan provinsi sejak bulan februari 2008 UPTD museum lampung beralih menjadi UPTA Dinas kebudayaan dan pariwisata provinsi lampung.
 
Benda-Benda Koleksi Museum Lampung
Sebagai museum yang bersifat umum koleksi yang dikumpulkan museum lampung meliputi kebudayaan manusia dan benda-benda tinggalan sejarah alam, untuk mengumpulkan koleksi museum lampung melakukan beberapa cara yaitu:
1.      Evakuasi
2.      Sitaan
3.      Imbal jasa atau pembelian
4.      Pertukaran dengan museum lain
5.      Sumbangan atau hibah
6.      Replika
Adapula perawatan yang dilakukan oleh petugas museum yaitu berupa perbaikan koleksi atau perawatan kuratif. Upaya ini dilakukan pada koleksi yang memiliki data banding. Sedangkan koleksi dalam keadaan baik diberi perawatan preventif yaitu dibersihkan atau dijauhkan dari segala kemungkinan yang dapat mengakibatkan kerusakan dengan menggunakan bahan dari alam maupun dengan zat-zat imia.

2.4.1.   Manfaat dan Peranan Museum Lampung
Berdasarkan keputusan Gubernur Provinsi Lampung Nomor. 05 tahun 2001, tanggal 09 februari 2001 fungsi dan tugas museum adalah melaksanakan pengumpulan, perawatan, penelitian dan kultural tetang benda bernilai budaya dan ilmiah. Sedangkan fungsi museum yaitu:
1.      Melakukan pengumpulan, perawatan dan penyajian benda yang bernilai budaya dan ilmiah.
2.      Melakukan urusan perpustakaan dan dokumentasi ilmiah.
3.      Memperkenalkan dan menyebarluaskan hasil penelitian koleksi.
4.      Melakukan bimbingan edukatif, kutural tentang benda berniali budaya dan ilmiah.
5.      Melakukan urusan ketatausahaan.

Peranan Museum Lampung Sebagai Pusat Perkembangan Kebudayaan
Dilihat dari tugas dan fungsinya museum lampung memiliki peran penting sebagai pusat perkembangan kebudayaan karena museum lampung sebagai pusat perkembangan yang memiliki banyak koleksi benda-benda bersejarah.
Salah satu fungsi dan tugas museum lampung yaitu memperkenalkan dan menyebarluaskan hasil penelitian. Petugas museum memiliki beberapa cara untuk memperkenalkan hasil penelitian salah satunya yaitu dengan diadakan pameran, pemasangan iklan layanan masyarakat melalui media cetak dan sebagainya.

2.1.      Pembahasan
Setelah penulis mengadakan observasi, pengumpulan data dan interview tentang bagaimanaperanan museum Lampung bagi siswa, maka penulis menyimpulkan bahwa Museum Lampung memiliki beberapa manfaat bagi siswa yaitu :

a)      Dapat meningkatkan minat siswa
Karena museum Lampung memilki kelengkapan koleksi berupa benda-benda peninggalan dari jaman prasejarah hingga jaman sejarah sehingga siswa tidak merasa jenuh dengan jaman dulu karena dapat mengamati langsung jenis peninggalan peninggalan tersebut tidak hanya sebatas mengamati di dalam buku.

b)     Dapat menyebarluaskan Pengetahuan tentang Sejarah di Lampung
Karena didalam Museum Lampung siswa dapat mengetahui berbagai jenis koleksi peninggalan dan sejarahnya, dapat melihat bentuk sesungguhnya.

c)   Museum Lampung dibangun untuk melestarikan dan memelihara benda cagar alam.
d)      Museum Lampung sebagia pusat perkembangan kebudayaan
e)  Membangkitkan kesadaran bagi pelajar akan pentingnya peristiwa-peristiwa sejarah dimasa lampau.



BAB III
PENUTUP

3.1.       Kesimpulan
Dari hasil observasi dan berbagai informasi yang diperoleh penulis maka dapat dikembangkan hasil laporan dan dapat disimpulkan bahwa:
1.    Museum lampung dibangun untuk melestarikan dan memelihara benda cagar alam.
2.    Museum lampung sebagai pusat perkembangan kebudayaan
3.   Membangkitkan kesadaran bagi pelajar akan pentingnya peristiwa-peristiwa sejarahdimasa lampau.

2.      Saran - Saran
Sebagai pelajar kita harus bersungguh-sungguh dan berusaha menjadi pelajar yang memajukan bangsa indonesia. Betapa besar pengorbanan pejuang dimasa lalu demi memperjuangkan bangsa indonesia merdeka maka dari itu kita harus semangat belajar untuk meneruskan perjuangan dan hal ini merupakan salah satu rasa syukur kita terhadap Allah dan kita sebagai anak bangsa harus menyayangi dan memajukan atau mengembangkan kebudayaan-kebudayaan di indonesia khususnya di lampung. 


DAFTAR PUSTAKA

I Made Giri Gunadi. 2005
Bambang Sigit Winarto, dkk. 2004. Buku Panduan Museum Negeri: Provinsi Lampung.
Eko Wahyuningsih, dkk. 1993/1994. Koleksi Pilihan Mseum Negeri Provinsi Lampung.
Oki Laksio. 1996/1997. Koleksi Dan Tata Pameran Lantai I. Museum Negeri Provinsi Lampung.


 
 

 
 
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar