Jumat, 13 November 2015

KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT INTENSITAS KEGUNAAN



I. KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT INTENSITAS KEGUNAAN 
Kebutuhan menurut intensitas atau tingkat kepentingan terdiri atas kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.

1.      Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer disebut juga kebutuhan alamiah. Kebutuhan primer merupakan tuntutan secara alamiah yang harus dipenuhi. Manusia harus memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti makanan, pakaian, dan perumahan (sandang, pangan, dan papan) untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.






2.      Kebutuhan Sekunder
Setelah kebutuhan primer sudah terpenuhi, manusia masih memerlukan kebutuhan yang lain, yaitu kebutuhan sekunder. Pemenuhan kebutuhan ini sejalan dengan tingkat kebudayaan (culture) masyarakat tempat seseorang hidup atau bertempat tinggal. Misalnya, kebutuhan masyarakat di daerah Lembah Baliem Papua akan berbeda dengan masyarakat di Kota Surabaya. Contoh kebutuhan sekunder adalah radio, televisi, buku, dan alat tulis.




3.      Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang hanya dapat dipenuhi oleh sebagian kecil masyarakat yang memiliki ekonomi biaya tinggi atau orang-orang kaya. Ukuran mewah ini sifatnya relatif, artinya satu barang pada satu waktu atau tempat mungkin termasuk kategori mewah (luks), sedangkan pada tempat atau waktu lain mungkin tidak termasuk barang mewah. Contohnya, rumah mewah, mobil mewah, dan berlibur ke luar negeri.








II.      KEBUTUHAN MENURUT WAKTUNYA

Kebutuhan menurut waktu terdiri atas kebutuhan sekarang dan kebutuhan masa depan.

1.      Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya tidak dapat ditunda dan harus dipenuhi saat kebutuhan tersebut dirasakan. Contoh: kebutuhan akan makan bagi orang yang lapar dan kebutuhan akan obat bagi orang yang sakit.
 




2.      Kebutuhan Masa Yang Akan Datang
Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda, karena dibutuhkan pada saat yang akan datang. Contoh: kebutuhan akan tempat tidur bayi bagi ibu yang sedang hamil muda dan kebutuhan akan biaya kuliah bagi anak yang masih SMP. Pada umumnya orang mempersiapkan diri untuk memenuhi kebutuhan masa depan, di antaranya dengan menabung.
\





III.   KEBUTUHAN MENURUT SIFATNYA
Kebutuhan menurut sifat terdiri atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
1.      Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh jasmani atau badan. Contoh: untuk menjaga kesehatan badan, manusia memerlukan makanan, minuman, pakaian, dan olahraga yang teratur.
 




2.      Kebutuhan Rohani
Kebutuhan Rohani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh rohani atau jiwa. Contoh: untuk menyegarkan pikiran, manusia memerlukan hiburan; untuk menguatkan iman, manusia memerlukan siraman rohani berupa petunjuk dan nasihat keagamaan; untuk mencerdaskan pikiran dan meningkatkan keterampilan, manusia memerlukan pendidikan.




IV.   KEBUTUHAN MENURUT SUBJEK
Kebutuhan menurut subjek terdiri atas kebutuhan individu dan kebutuhan kualitatif /bersama.

1.      Kebutuhan Individual
Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang harus dipenuhi secara individu atau perorangan. Contoh: kebutuhan makan, minum, pakaian, sepatu, dan sikat gigi. Kebutuhan individu setiap orang berbeda. Kebutuhan individu seorang petani berbeda dengan kebutuhan individu seorang dokter, misalnya seorang IT membutuhkan computer untuk pekerjaannya.


2.      Kebutuhan Kualitatif/bersama
Kebutuhan kolektif adalah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kepentingan bersama dan dilakukan secara bersama-sama. Contoh: kebutuhan akan jalan raya, listrik, pasar, sistem pengairan, tempat pembuangan sampah, dan lain-lain.



V.      KEBUTUHAN MENURUT BENTUK
Kebutuhan menurut bentuk terdiri atas kebutuhan material dan kebutuhan immaterial.
1.      Kebutuhan Material
Kebutuhan material adalah kebutuhan yang berbentuk benda material atau benda berwujud, seperti tas, makanan, rumah, pakaian, dan lain-lain.

2.      Kebutuhan Immaterial
Kebutuhan immaterial adalah kebutuhan yang berbentuk benda imma- terial atau benda yang tak berwujud, seperti nasihat ulama, penjelasan guru, hiburan, petunjuk dokter, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar